Etos Kerja Muslim: Manifestasi Mencari Ridho Allah
Diposkan oleh
Zaenal Abidin
di
Tuesday, May 28, 2013
Kumpulan Contoh Makalah - Manifestasi mencari ridho Allah adalah bahasan lanjutan tentang Etos Kerja Muslim dari materi kuliah mata kuliah Manajemen Islam.
Etos Kerja Muslim: Manifestasi Mencari Ridho Allah - Sebenarnya umat Islam termasuk beruntung karena semua pedoman dan panduan sudah terkodifikasi. Kini tinggal bagaiman menterjemahkan dan meng-apresiasikannya dalam kegiatan harian, mingguan dan bulanan. Jika kita pandang dari sudut bahwa tujuan hidup itu Mencari Ridha Allah SWT maka apapun yang dikerjakannya, apakah di rumah, di kantor, di ruang kelas, di perpustakaan, di ruang penelitian ataupun dalam kegiatan kemasyarakatan, tidak akan lepas dari kerangka tersebut.
Artinya, setiap pekerjaan yang kita lakukan, dilaksanakan dengan sadar dalam kerangka pencapaian Ridho Allah. Cara melihat seperti ini akan memberi dampak, misalnya: dalam kesungguhan menghadapi pekerjaan. Jika seseorang sudah meyakini bahwa Allah SWT sebagai tujuan akhir hidupnya maka apa yang dilakukannya di dunia tidak dijalankan dengan sembarangan dan semaunya. Ia akan mencari kesempurnaan dalam mendekati kepada al-Haq. Ia akan mengoptimalkan seluruh kapasitas dan kemampuan inderawi yang berada pada dirinya dalam rangka mengaktualisasikan tujuan kehidupannya. Ini bisa berarti bahwa dalam bekerja ia akan sungguh-sungguh karena bagi dirinya bekerja tidak lain tidak bukan adalah ibadah, pengabdian kepada Yang Maha Suci. Lebih seksama lagi, ia akan bekerja dalam bahasa populernya secara profesional.
Apa sebenarnya profesional itu? Dalam khasanah Islam mungkin bisa dikaitkan dengan padanan kata ihsan. Setiap manusia, seperti diungkapkan al-Qur’an, diperintahkan untuk berbuat ihsan agar dicintai Allah. Kata Ihsan sendiri merupakan salah satu penguat disamping kata Iman dan Islam. Dalam pengertian yang sederhana, ihsan berarti kita beribadah kepada Allah seolah-olah Ia melihat kita. Jikalau kita memang tidak bisa melihat-Nya, tetapi pada kenyataannya Allah menyaksikan setiap perbuatan dan desir kalbu kita. Ihsan adalah perbuatan baik dalam pengertian sebaik mungkin atau secara optimal.
Hal itu tercermin dalam Hadis Riwayat Muslim yang menuturkan sabda Rasulullah SAW :
Artinya, setiap pekerjaan yang kita lakukan, dilaksanakan dengan sadar dalam kerangka pencapaian Ridho Allah. Cara melihat seperti ini akan memberi dampak, misalnya: dalam kesungguhan menghadapi pekerjaan. Jika seseorang sudah meyakini bahwa Allah SWT sebagai tujuan akhir hidupnya maka apa yang dilakukannya di dunia tidak dijalankan dengan sembarangan dan semaunya. Ia akan mencari kesempurnaan dalam mendekati kepada al-Haq. Ia akan mengoptimalkan seluruh kapasitas dan kemampuan inderawi yang berada pada dirinya dalam rangka mengaktualisasikan tujuan kehidupannya. Ini bisa berarti bahwa dalam bekerja ia akan sungguh-sungguh karena bagi dirinya bekerja tidak lain tidak bukan adalah ibadah, pengabdian kepada Yang Maha Suci. Lebih seksama lagi, ia akan bekerja dalam bahasa populernya secara profesional.
Apa sebenarnya profesional itu? Dalam khasanah Islam mungkin bisa dikaitkan dengan padanan kata ihsan. Setiap manusia, seperti diungkapkan al-Qur’an, diperintahkan untuk berbuat ihsan agar dicintai Allah. Kata Ihsan sendiri merupakan salah satu penguat disamping kata Iman dan Islam. Dalam pengertian yang sederhana, ihsan berarti kita beribadah kepada Allah seolah-olah Ia melihat kita. Jikalau kita memang tidak bisa melihat-Nya, tetapi pada kenyataannya Allah menyaksikan setiap perbuatan dan desir kalbu kita. Ihsan adalah perbuatan baik dalam pengertian sebaik mungkin atau secara optimal.
Hal itu tercermin dalam Hadis Riwayat Muslim yang menuturkan sabda Rasulullah SAW :
“Sesungguhnya Allah mewajibkan ihsan atas segala sesuatu. Karena itu jika kamu membunuh, maka berihsanlah dalam membunuh itu dan jika kamu menyembelih, maka berihsanlan dalam menyembelih itu dan hendaknya seseorang menajamkan pisaunya dan menenangkan binatang sembelihannya itu”.
Menurut Nurcholis Madjid, dari konteks hadis itu dapat disimpulkan bahwa ihsan berarti optimalisasi hasil kerja dengan jalan melakukan pekerjaan itu sebaik mungkin, bahkan sesempurna mungkin. Penajaman pisau untuk menyembelih itu merupakan isyarat efisiensi dan daya guna yang setinggi-tingginya. Allah sendiri mewajibkan ihsan atas segala sesuatu seperti tercermin dalam al-Qur’an. Yang membuat baik, sebaik-baiknya segala sesuatu yang diciptakan-Nya. (32:7).
Selanjutnya Allah juga menyatakan telah melakukan ihsan kepada manusia, kemudian agar manusia pun melakukan ihsan. Dan carilah apa yang dianugerahkan kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dunia, dan berbuat ihsanlah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat ihsan kepadamu , dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (28:77).
Dari keterangan hadis dan uraian al-Qur’an jelaslah bahwa setiap Muslim harus menjadi seorang pekerja yang profesional. Dengan demikian ia melaksanakan salah satu perintah Allah untuk berbuat ihsan dan juga mensyukuri karunia Allah berupa kekuatan akal dan fisiknya yang diberikan sebagai bekal dalam bekerja. Mengabaikan potensi akal dan fisik ini atau tidak “menajamkannya” bisa bermakna tidak mensyukuri nikmat dan karunia Ilahi Rabbi.
Baca juga: Pengertian dan maksud etos kerja muslim, dan prinsip dan ciri etos kerja muslim.
Related Posts: Etos Kerja Muslim: Manifestasi Mencari Ridho Allah
- Prinsip Dasar dan Tingkatan Belajar Serta Penilaia...
- Perbedaan dan Hubungan Tes, Pengukuran, Penilaian,...
- Pengertian Tes, Pengukuran, Penilaian, dan Evaluas...
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Pendi...
- Penyelarasan Tasawuf dengan Syari'at dalam Pemikir...
- Kompetensi Psikomotor atau Kemampuan dari Kawasan ...
Label Clouds
Afektif
Akuntansi Syariah
Alokasi Pendapatan Negara
Bahasa Indonesia
Bank Syariah
Bencana Alam
Dasar Pendidikan
Ekonomi
Ekonomi Indoneisa
Ekonomi Islam
Ekonomi Syariah
Etos Kerja Muslim
Evaluasi
Fikih
Hubungan
Ilmu Pendidikan Islam
Imam Al-Ghazali
IPI
Jual Beli
Kalimat
Kodifikasi
Kompetensi
Kompetensi Psikomotor
Kumpulan Hadist
Laporan Keuangan
Makalah
Manajemen Islam
Materi Kuliah
Metode
Metode Pembelajaran
Metodologi Studi Islam
Muhkam Mutasyabih
Otonomi Daerah
Pancasila
Pembelajaran
Pendidikan Islam
Pengeluaran Negara
Pengertian
Pengertian Islam
Pengukuran
Penilaian
Perbedaan
Psikomotor
Sejarah
Sejarah Akuntansi
Sejarah Pendidikan Islam
Sejarah Peradaban Islam
Studi Qur'an
Sumber Ajaran Islam
Syari'at
Tasawuf
Tes
Thoharoh
Umar bin Khattab