Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran (Widjono, 2007). Kalimat dapat dibedakan menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis. Dalam bahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang minimal berupa sebuah klausa bebas yang minimal mengandung satu subjek dan prediket, satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi atau tidak diselingi oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang berupa intonasi final, yaitu intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum. Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau titik koma (;), dan diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!)[4].
Adapun ciri- ciri kalimat yaitu :
a. Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan.Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.
b. Sekurang-kurangnya terdiri dari atas subjek dan prediket.
c. Predikat transitif disertai objek, prediket intransitif dapat disertai pelengkap.
d. Mengandung pikiran yang utuh.
e. Mengandung urutan logis, setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, prediket, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya.
f. Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas.
g. Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan.
Cari makalah lainnya:
Kumpulan contoh makalah kuliah
Penggunaan Kalimat
Berdasarkan penggunaannya, kalimat dibedakan kedalam lima kelompok, yakni kalimat berita, kalimat perintah, kalimat Tanya,. kalimat seru, dan kalimat empatik.[5]
1. Kalimat berita
Kalimat berita (deklaratif) adalah kalimat yang isinya memberitakan sesuatu kepada pembaca atau pendengar.
Bentuk kalimat berita bermacam-macam, bias berupa akalimat aktif atau pasif, langsung atau taklangsung, tunggal atau majemuk, dan sebagainya. Kalimat berita dapat berbentuk apa saja asalkan isinya merupakan pemberitaan.
mendapat hadiahkah dia kemarin?
a. Dengan memakai kata bukan atau tidak.
Contoh : Dia pandai, bukan?
Kamu mengerti soal ini, tidak?
b. Dengan mengubah intonasi kalimat.
Contoh : Dia jadi pergi.
Dia jadi pergi?
c. Dengan memakai kalimat tanya, seperti siapa, kapan dan mengapa.
Contoh : Dia mencari siapa?
Baca:
kumpulan makalah tentang Ekonomi Syariah
2. Kalimat seru
Kalimat seru (interjegtive) adalah kalimat yang mengungkapkan perasaan kagum. Cara membuatnya adalah dengan mengikuti kaidah berikut.
a. Balikkan urutan kalimat dari S-P menjadi P-S.
Contoh : Mereka bebas bergaul.
Pergaulan mereka bebas.
b.Tambahkan partikel-nya pada P yang telah ditempatkan dimuka.
Contoh : Pemandangan itu indah sekali.
Alangkah indahnya pemandangan itu.
c. Tambahkan dimuka P kata seru alangkah atau bukan main.
Contoh : Pandangan dia sangat revolusioner.
Bukan main revolusionernya pandangan dia.
3. Kalimat empatik
Kalimat empatik adalah kalimat yang memberikan penegasan khusus kepada subyek. Penegasan itu dilakukan dengan : menambahkan partikel lah pada subjek, dan menambahkan kata sambung yang dibelakang subjek.
Contoh : Dia memulai pertengkaran itu.
Dialahyang memulai pertengkaran itu[6]
[5] Kosasih, E.
Kompetensi Ketatabahasaan, (Bandung : CV. Yrama Widya. 2002) 140
[6] Kosasih, E.
Kompetensi Ketatabahasaan, (Bandung : CV. Yrama Widya. 2002) 140