-->

Sejarah Akuntansi di Kalangan Orang Arab Pra-Islam

Kumpulan Contoh Makalah - Materi Kuliah (Bukan Makalah) Ekonomi Islam tentang Akuntansi Syariah khusus membahas tentang Sejarah Akuntansi di Kalangan Orang Arab Pra Islam (sebelum Islam)
Ketika berbicara tentang Sejarah Akuntansi Islam atau Sejarah Akuntansi di kalangan orang Arab, maka yang dimaksud adalah masa yang berakhir dengan hijrahnya Rasulullah SAW, dari Makkah ke Madina tahun 622 M, yang setelah itu dimulailah Sejarah Islam. Pada masa sebelum berdirinya negara Islam, bangsa Arab terpecah-pecah, tidak disatukan oleh satu sistem poplitik, kecuali tradisi kekabilahan yang dominan. Sekalipun demikian, mereka memiliki pasar dan tempat aktivitas perdagangan di dalam negeri maupun di luar negeri, yang tercermin dalam dua perjalanan di musim dingin dan di musim panas, yaitu ke negeri Syam dan ke negeri Yaman.

Nubuwwah Rasul Muhammad SAW berawal pada tahun 609 M. Dan beliau selama tiga belas tahun tinggal di Makkah sampai berhijrah ke Madinah pada tahun 622 M. Dengan hijrahnya Rasulullah Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, mulailah tahun Hijtiyah menjadi kalender Islam yang didasarkan pada peredaran bulan, sedangkan kalender masehi berdasarkan pada peredaran matahari.

Kehidupan bangsa Arab di negeri antara dua sungai pada masa lampau telah mencapai tingkat kehidupan yang makmur. Hal ini berpengaruh terhadap Akuntansi yang ada dikalangan orang Arab, yaitu konstruksi kehidupan sosial di Negeri Rafidin atau yang dikenal dengan nama negeri antara dua sungai mulai berbuat untuk melayani kebutuhan merekan dalam bidang perdagangan dan industri yang maju saat itu. Ensiklopedi Britanian menunjukkan bahwa negeri Rafidin juga dikenal dengan nama Jaziratul Arabiyah.

Kemajuan dalam bidang perdagangan dan sosial serta keterkaitannya dengan penemuan tulisan dalam kapasitasnya sebagai sesuatu yang penting yang sangat dibutuhkan oleh keadaan pada saat itu, medorong salah seorang peneliti untuk mengatakan bahwa orang-orang Finiqiya pernnah menggunakan huruf paku yang pernah digunakan di negeri Rafidin, namun setelah itu mereka menemukan huruf-huruf khas mereka yang kemudian digunakan oleh orang Yunani. Huruf Finiqiyah ini memiliki karakter tersendiri, menarik, ditulis dari arah kanan ke kiri.

Selanjutnya dapat dikatakan bahwa perkembangan dan kemajuan dalam bidang perdagangan dan sosial berimplikasi pada penemuan tulisan, dan tulisan dengan perannya berimplikasi pada peletakan batu dasar bagi akuntansi. Semuanya ini terjadi di wilayah tersebut yang merupakan bagian dari dunia Arab. Dan tdak mustahil hal seperti itu terjadi pula di wilayah yang lain dari dunia Arabm di samping negeri antara dau sungai. Namun sampai sekarang, berbagai ekskavasi tidak menunjukkan hal itu, atau dalam bentuk yang lebih rinci lagi tidak ada seorang pun yang mempelajari ekskavasi itu dari segi perdagangan dan akuntansi, khususny dalam hal yang berkaitan dengan Yaman dan masa-masa keemasan yang dialaminya.

Tulisan Sumariyah termasuk bentuk tulisan yang terdahulu secara umum, karena tulisan Mishiriyah (Mesir)  muncul setelah itu. Kedua bentuk tulisan itu yaitu Sumariyah dan Mishiriyah terbentu dari rumus-rumus sesuatu dan dikenal dengan nama pictographic yaitu tulisan dalam bentuk gambar.

Demikian pula buku akunansi yang digunakan di Sumar dan Babilonia, yang sifatnya mengandung hitungan berimbang (neraca), menurut pemikiran James Snyder mungkin dikategorikan sebagai sistem Sumariyah untuk sistem al-Qaidul Muzdawaj (Double Entry Bookeeping).

Penduduk negeri antara dua sungai telah menggunakan papan tulis tembikar yang bertuliskan denga huruf paku untuk mencatat hitungan mereka. Meskipun sederhana itu sudah cukup dan sesuai dengan kebutuhan mereka dalam bidang perdagangan dan sosial. Babilonia telah dikenal dengan pekerjaan penukaran uang sejak masa yang tidak dikenal sampai abad IV SM.

Tujuan dari penggunaan akntansi di kalangan orang Arab adalah untuk mengukur keuntungan. Keadaan seperti ini terus berlangsung sampai munculnya nega Islam pada tahun 1 H atau 622 M. Adapun akuntansi sebagai sarana pembantu dalam pengambilan keputusan belumlah difungsikan sampai munculnya negara Islam.

Bagi orang-orang Arab pra Islam, perhitungan keuntungan dilakukan dengan cara mengetahui kelebihan pada modal murni antara awal dan kahir (saldo akhir) masa perdagangn. Bagi orang-orang Arab Hijaz, keuntungan dihitung dua kali: pertama setelah perjalanan dagang ke Yaman pada musim dingin, dan kedua setelah perjalanan dagang ke Syam pada musim panas. Tampaknya, karena minimnya bukti yang ada yang menjelaskan tentang sejarah akuntansi di dunia Arab seperti Babilonia, oarng Arab pra-Islam tidak memberikan perhatian terhadap pencatatan penemuan mereka dan perkembangan kehidupan mereka.

Mereka menyebarkan pengetahuan kepada para generasi secara lisan, dari orang ke orang. Orang Arab memiliki keistimewaan dalam hal kekuatan hafalan dan daya tangkapnya. Hal seperti ini terus berlangsung sampai pada awal masa Islam. Namun, dengan tumbuhnya negara Islam, hal ini mengalami perubahan yang cepat, karena pencatatan penemuan dan ilmu mulai perannya, yaitu berawal dari pencatatan hadits Rasulullah Muhammad SAW.

Disusun oleh Safira, SE, Ak.M.Si.

Related Posts: Sejarah Akuntansi di Kalangan Orang Arab Pra-Islam