Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Terap dan lanmgkah perkembangan selalu di upayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru, pendidikan selalu diharapkan masalah-masalah baru. Oleh karena itu perlu adanya rumusan-rumusan masalah pokok yang dapat dijadikan pegangan oleh pendidik dalam mengembangkan tugasnya.
Beberapa masalah pokok dalam pendidikan yang perlu diprioritaskan penanggulangannya. [2] yaitu :
1.Masalah pemerataan pendidikan
Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan dimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pembangunan.
Masalah pemerataan ini dipandangpenting. Sebab juka Anak-anak usia sekolah memperoleh kesempatan belajar pada SD, maka mereka memiliki bekal dasar berupa membaca, menulis, dan berhitung. Sehingga ahirnya mereka dapat mengikuti perkembangan kemajuan.
Dalam masalah ini R.A Kartini berpandang tentang pendidikan dalam berbagai hal :
- Kunci kemejuan bangsa terletak pada pendidikan, Oleh karena itu, seluruh rakyat harus dapat menerima pendidikan secara sesama.
- Sistem dan praktik pendidikan tidak mengenal diskriminasi dan siapa saja tidak memendang jenis kelemin, agama, keturunan kependudukan sosial, berhak memperoleh pendidikan.
- Pendidikan yang diarahkan pada pencerdasan rakyat secara nasional terbagi kedalam pendidkan formal (Sekolah), pendidika non formal ( Masyarakat), dan pendidikan keluarga.
- Pendidikan yang diarahkan kepeda pengetahuan dan keterampilan.
- Pendidikan juga hendaknya diarahkan kepeda pembentuk watak dan kepribadian anak atau peserta didik.
2.Masalah mutu pendidikan
Mutu pendidikan sering dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf yang diharapkan. Masalah ini lebih terletak pada masalah pemprosesan pendidikan. misal jika tujuan pendidikan nasional di jadikan kriteria, maka yang menjadi pertanyaan adalah : apakah keluaran dari sistem pendidikan menjadi pribadi yang bertaqwa, mandiri, dan berkarya, anggota masyarakat yang sosial dan bertanggung jawab, warga negara yang cinta tanah air dan memiliki rasa kesetiakawanan sosial.
Pokok permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada masalah pemprosesan pendidikan. Selanjutnya pemprosesan pendidikan di tunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana pembelajaran, bahkan juga masyarakat sekitar.
Kurikulum merupakan pemandu utama bagi penyelenggaraan pendidikan secara formal, yang menjadi pedoman bagi setiap guru, kepela sekolah dan pengawas pendidikan dalam menjalankan tugas mereka sehari-hari.
Kurikulum pendidikan seharusnya memiliki dua komponen pokok. Yakn : komponen pendidikan umum dan komponen pendidikan islam. [3]
Dalam pendidikan Islam Abdurrahman Al-Nahlawi memberikan acuan prinsip-prinsip dasar dan membuat kurikulum yaitu :
- Sistem dan pembangunan kurikulum hendaknya memperhatikan fitrah manusia, agar tetap berada dalam kesuciannya dan tidak menyimpang.
- Kurikulum hendaknya mengacu pada pencapaian tujuan akhir pendidikan islam sambil memperhatikan tujuan-tujuan dibawahnya.
- Kurikulum perlu disusun secara bertahap mengikuti periodisasi perkembangan peserta didik.
- Kurikulum hendaknya realistis.
- Kurikulum hendaknya efektif untuk mencapai tingkah laku yang positif.
- Kurikulum hendaknya memperhatikan kepentingan nyata di masyarakat seperti kesehatan, keamanan, administrasi, dan pendidikan.
- Kurikulum hendaknya memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik baik fisik, emosional, ataupun intelektualnya
- Kurikulum hendaknya memperhatikan aspek-aspek tingkah laku amaliah islam.[4]
3.Masalah Efesiensi Pendidikan
Masalah efisi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatau sistem pendidikan mendayagunakan sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. jika penggunaannya hemat dan tepat sasaran dikatakan efisiensinya tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya, efisiensinyaberarti rendah.
Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting yaitu :
- Bagaimana tenaga kependidikan guru di fungsikan.
- Bagaimana sarana prasarana pendidikan di gunakan.
- Bagaimana pendidikan diselenggarakan.[5]
4.Masalah Relevansi Pendidikan
Telah di jelaskan pada bagian terdahulu bahwa tugas pendidikan adalah Menyiapkan sumberdaya manusia untuk pembangunan.
Sejalan dengan perkembangan orientasi perkembangan, pendidikan yang dikehendakipemerintah yaitu menciptakan manusia pendidikan yang bisa memenuhi pasaran kerja maka dimanakah letak sistem pendidikan islam? Persepektif teknologi dan industri sebenarnya makin memperjelas kontribusi lembaga pendidikan Islam sebagai wadah penghasil guru agama.
Ditengah gelomnang reformasi global dewasa ini, kehadiran guru agama memiliki kompetensi strategis. Guna untuk mengantarkan peserta didik menjadi yang baik, berakhlaqul karimah, dan juga mampu bersaing didalam dunia luar, membentuk jati, serta memngembangkan potensi yang ia miliki.
[1] Abuddin Nata,
Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam Di Indonesia
[2] Umar Tirtaraharja dan Lasula,
Pengantar Pendidikan, PT. Rineke Cipta, Jakarta 2000,hlm 225-226
[3] Azyumardi Azra,
Paradikma Baru Pendidikan Nasional. Kompas Media Nusantara Islam
[4] Hery Noer Aly,
Ilmu Pendidikan Islam, Logos Wacana Ilmu, Ciputat, 1999, hlm 164 - 165
[5] Umar Tirtaraharja dan La Sula,
Op.cit., hlm 72